Penyuluhan Penerapan Personal Protective Equipment (Alat Pelindung diri) Kerja Permesinan Bengkel

  • Zulkifli Syamsuddin Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  • Zainal Yahya Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  • Hasan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  • Asnur Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
Keywords: Alat Pelindung Diri, Keselamatan Kerja, Pelatihan Praktis , Sektor Informal.

Abstract

 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menerapkan Personal Protective Equipment (PPE) atau Alat Pelindung Diri (APD) dalam aktivitas kerja permesinan bengkel. Fokus kegiatan ini adalah membangun kesadaran dan budaya keselamatan kerja pada sektor informal, yang selama ini cenderung diabaikan dalam praktik sehari-hari. dengan konsentrasi tinggi pelaku usaha mikro yang bergerak di bidang teknis seperti bengkel, pengelasan, dan industri rumahan. Metode kegiatan meliputi penyuluhan teoritis serta pelatihan praktis terkait jenis-jenis, fungsi, dan teknik penggunaan APD secara tepat. Penyuluhan disampaikan secara interaktif agar peserta tidak hanya memahami secara konseptual, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan tersebut secara langsung. Pelatihan praktik lapangan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba berbagai jenis APD sesuai dengan kondisi kerja riil yang mereka hadapi, seperti penggunaan helm keselamatan, kacamata pelindung, masker, sarung tangan, hingga sepatu keselamatan. Kelompok sasaran dari kegiatan ini mencakup para pekerja bengkel, juru las, teknisi otomotif, serta masyarakat umum yang sehari-harinya terlibat dalam pekerjaan permesinan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, digunakan alat ukur seperti pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pemahaman peserta, serta lembar observasi keterampilan untuk menilai efektivitas pelatihan praktik. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta. Skor post-test meningkat rata-rata 30% dibandingkan pre-test, dan sekitar 90% peserta mampu mengenali serta menggunakan APD secara tepat. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis praktik terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran keselamatan kerja pada masyarakat sektor informal. Kegiatan ini juga memunculkan inisiatif lokal seperti pembentukan kelompok informasi K3 dan rencana pengadaan APD secara swadaya oleh komunitas setempat

References

[1] Goetsch, D. L. (2011). Occupational Safety and Health for Technologists, Engineers, and
Managers (7th ed.). New Jersey: Pearson Education.
[2] International Labour Organization. (2022). Occupational Safety and Health in the Informal
Economy. Geneva: ILO Publications.
[3] Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung
Diri. Jakarta: Kemenaker.
[4] Manuaba, A. (2010). Pendekatan Holistik Ergonomi dalam Mewujudkan Tempat Kerja
yang Sehat, Aman, dan Nyaman. Jurnal Teknik Industri, 12(1), 37–47.
[5] Nugroho, R. A., & Wibowo, A. (2020). Analisis Risiko Keselamatan Kerja di Bengkel
Otomotif. Jurnal Teknik Mesin dan Industri, 5(1), 1–9.
[6] Ridley, J., & Channing, J. (2008). Safety at Work (7th ed.). Oxford: Butterworth- Heinemann.
[7] Suardi, M. (2021). Penerapan Alat Pelindung Diri dalam Meningkatkan Keselamatan Kerja
pada Pekerja Bengkel Las. Jurnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 9(2), 55–62.
[8] Suma’mur, P. K. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:
Sagung Seto.
[9] Sutalaksana, I. Z., Ruhana, H. M., & Tjakraatmadja, J. H. (2006). Teknik Perancangan Sistem
Kerja. Bandung: ITB Press.
[10] World Health Organization (WHO). (2020). Occupational Health: A Manual for Primary
Health Care Workers. Geneva: WHO.
Published
2025-09-29
Section
Articles