JURNAL KARYA ILMIAH TARUNA ANDROMEDA

Analisis Kerusakan Exhaust Valve Yang Berpengaruh Terhadap Temperatur Gas Buang Mesin Induk di Kapal MT. Sumber Rjeki 68

Arlan Husni, Muh. Syuaib Rahman, Darwis — Tue, 07 Oct 2025 09:42:09 +0800

Penelitian ini bertujuan menganalisis kerusakan exhaust valve yang memengaruhi temperatur gas buang mesin induk, dengan fokus pada penyebab kerusakan, dampaknya terhadap mesin induk, dan upaya pencegahan. Data diperoleh melalui metode observasi selama praktik laut selama 12 bulan dan studi pustaka terkait literatur teknik mesin kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keausan pada spindle dan seat ring menjadi penyebab utama kerusakan, yang dapat menghentikan operasi mesin sementara dan menurunkan efisiensi kapal. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk memahami hubungan antara kerusakan exhaust valve dan perubahan temperatur gas buang. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam pengelolaan mesin kapal serta rekomendasi praktis berupa prosedur perawatan dan perbaikan exhaust valve, termasuk penerapan sistem perawatan terencana. Dengan implementasi yang tepat, hasil ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional kapal, meminimalkan downtime, serta memastikan kelancaran kegiatan pelayaran.

OPTIMALISASI OLAH GERAK KAPAL DALAM PELAYARAN MENGAHADAPI CUACA BURUK DI MT. NYMPH THETIS

Yusral Sampe, Welem Ada, Ika Mustika — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Penelitian ini bertujuan meningkatkan keselamatan pelayaran, khususnya dalam menghadapi cuaca buruk yang menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan laut. Fokus penelitian adalah optimalisasi olah gerak kapal di MT. NYMPH THETIS guna mengurangi risiko kecelakaan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan awak kapal, observasi aktivitas olah gerak, serta studi dokumen relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama terletak pada kurangnya pemahaman awak kapal mengenai teknik olah gerak yang tepat, perbedaan pandangan antara perwira jaga dan nakhoda, serta minimnya latihan khusus menghadapi cuaca ekstrem. Awak kapal sering dihadapkan pada dilema antara menjaga keselamatan kapal atau mengejar efisiensi waktu pelayaran. Sebagai solusi, nakhoda mengambil langkah proaktif dengan memberikan pengarahan rutin terkait strategi olah gerak, menegakkan disiplin melalui teguran lisan maupun tertulis, serta menyelenggarakan latihan (drill) berkala. Tindakan ini bertujuan menyamakan pemahaman, meningkatkan kesiapan awak kapal, dan memastikan setiap kru memiliki keterampilan serta disiplin yang dibutuhkan untuk menghadapi kondisi laut yang ekstrem. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya keselamatan dan profesionalisme yang lebih baik di atas kapal.

PENERAPAN VOYAGE AUDIT REPORT DALAM PROSES CLAIM PERFORMANCE SLOW SPEED OVER BUNKER PADA KAPAL CHARTER DI PT PERTAMINA INTERNATIONAL SHIPPING

Fani Rahmasari, Riman, Muhammad Hidayat — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan voyage audit report dalam proses pengerjaan claim performance slow speed over bunker, manfaat yang diperoleh selama penerapan voyage audit report, dan kendala yang dihadapi selama penerapan voyage audit report dalam proses claim performance slow speed over bunker pada kapal charter di PT Pertamina International Shipping. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data bersifat deskriptif. Proses pelaksanaan penelitian tersaji secara rinci dan faktual karena didasarkan pada hasil wawancara langsung. Selain itu, metode studi pustaka turut memperkuat pemahaman terhadap informasi yang diperoleh, sehingga memberikan gambaran yang lebih mendalam. Penerapan voyage audit report dalam proses claim performance slow speed over bunker pada kapal charter di PT Pertamina International Shipping meliputi, kapal melakukan input data master cable pada IPMan, fungsi shipping operation melakukan review dan approval data master cable, terbitlah voyage audit report yang kemudian diterima oleh fungsi claim melalui email, fungsi claim melakukan review terhadap data compliance, melakukan registrasi claim slow speed over bunker dan input kalkulasi dari voyage audit report, jika terdapat indikasi yang claimable, maka fungsi claim akan melakukan settlement dengan ship owner. Manfaat yang timbul setelah penerapan voyage audit report antara lain adalah data yang lebih akurat, masalah dapat teridentifikasi lebih awal, proses pengerjaan claim menjadi lebih cepat dan efisien. Kendala yang terjadi selama penerapan voyage audit report antara lain perangkat lunak yang tidak kompatibel, dokumen yang tidak lengkap dan data error, kebutuhan sumber daya manusia berkompeten yang cukup. Kendala diatas sudah teratasi dengan melakukan beberapa hal seperti perbaikan bersama tim IT, koordinasi bersama fungsi penanggungjawab dokumen dan data, melakukan recruitement dan sosialisasi penerapan voyage audit report. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan voyage audit report telah berjalan dengan maksimal efisien, kendala – kendala yang muncul telah ditemukan solusinya sehingga dapat diatasi dengan cepat. Selain itu, penerapan voyage audit report juga menghadirkan manfaat dalam proses claim performance slow speed over bunker.

OPTIMALISASI PERSIAPAN BONGKAR MUAT DALAM MENUNJANG KELANCARAN BONGKAR MUAT DI MT. PAPANDAYAN

Sofyan Anugrah Lesse, Rusman, Firnayanti — Tue, 07 Oct 2025 10:19:43 +0800

Proses bongkar muat pada kapal tanker memerlukan persiapan yang matang, mulai dari pemeriksaan dokumen, kesiapan peralatan, koordinasi antar pihak terkait, hingga pengawasan ketat terhadap standar keselamatan dan prosedur operasional. Tanpa persiapan yang optimal, proses bongkar muat dapat menghadapi berbagai kendala seperti keterlambatan, Dan kerusakan pada alat bongkar muat, hingga ancaman terhadap keselamatan manusia dan lingkungan maka perumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penulis berdasarkan kejadian yang terjadi di atas kapal adalah kendala apa saja yang di hadapi pada saat bongkar muat di MT. Papandayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali wawasan mendalam tentang permasalahan yang ada, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur efektivitas dari solusi yang diusulkan. Agar dalam pelaksanaan proses bongkar muat tidak mengalami hambatan maka kepada seluruh crew kapal sebelum melakukan kegiatan bongkar muat harus diadakan safety meeting terlebih dahulu agar para Anak Buah Kapal mengerti apa yang harus dikerjakan, selalu melakukan perawatan terhadap peralatan pada pompa kargo secara rutin dan berkala, untuk para Anak Buah kapal diharapkan untuk menggunakan waktu istirahat sebaik mungkin agar tidak terjadi kelelahan pada saat jaga proses bongkar muat.

ANALISIS PERAN KEAGENAN PT. RIANDY FIESTA SAMUDERA DALAM MELAYANI KAPAL DAN MUATAN DI PELABUHAN TANJUNG KAMPEH

La Ode Yudha Pratama, Jumriani, Asnur — Tue, 07 Oct 2025 10:28:02 +0800

Peran keagenan kapal memiliki kontribusi yang sangat penting dalam menunjang kelancaran operasional kapal, baik dalam hal kegiatan bongkar muat maupun pengurusan administrasi kepelabuhanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan jasa keagenan kapal dalam melayani kapal dan muatan, menangani dokumen kapal, serta mengidentifikasi hambatan yang terjadi selama proses bongkar muat di atas kapal. Penelitian dilaksanakan di PT. Riandy Fiesta Samudera cabang Palembang selama penulis menjalani Praktik Darat (PRADA) dari Juli 2023 hingga Juli 2024. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Penelitian ini memberikan pemahaman kontekstual mengenai pelaksanaan operasional keagenan kapal secara menyeluruh. Hasil dari pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi, di antaranya adalah dokumen kapal yang sudah kedaluwarsa (expired) dan crane kapal yang mengalami gangguan (trouble). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak agen melakukan pengajuan pergantian atau perpanjangan dokumen yang telah habis masa berlakunya, serta melakukan perbaikan crane kapal yang mengalami kerusakan dengan melibatkan crew kapal. Dengan demikian, peran keagenan kapal sangat vital dalam menjamin kelancaran operasional kapal dan meminimalkan gangguan selama proses bongkar muat berlangsung.tujuan.

IMPLEMENTASI PROSEDUR MEMASUKI RUANGAN TERTUTUP DI MT. NUSA MERDEKA

Muh. Rifqi Salman Ramdhani, Dion Lebang, Ade Chandra — Tue, 07 Oct 2025 11:07:12 +0800

Se$bu$ah kapal me$ru$pakan stru$ktu$r komple$ks, didalamnya te$rdapat be$rbagai ru$angan, salah satu$nya yaitu$ ru$angan te$rtu$tu$p. Ru$angan ini digu$nakan u$ntu$k be$rbagai ke$pe$rlu$an, se$bagai te$mpat me$nyimpan kompone$n me$sin, me$laku$kan pe$ke$rjaan pe$rbaikan, pe$mbe$rsihan, dan se$bagainya, adapu$n prose$du$r dan me$kanisme$ yang dilaku$kan saat me$masu$ki ru$angan te$rtu$tu$p haru$s optimal agar tidak me$nimbu$lkan korban jiwa pada saat me$laku$kan pe$ke$rjaan dalam ru$angan te$rtu$tu$p di kapal. Pe$nu$lis me$ngadakan pe$ne$litian saat me$ngadakan prakte$k lau$t di MT. Nu$sa Me$rde$ka yang me$ru$pakan salah satu$ armada milik PT. Bu$ana Lintas Lau$tan, dalam ku$ru$n waktu$ 09 bu$lan 05 hari te$rhitu$ng mu$lai tanggal 10 Oktobe$r 2023 sampai de$ngan tanggal 15 Ju$li 2024. Je$nis pe$ne$litian yang pe$nu$lis gu$nakan dalam pe$ne$litian ini ialah stu$di pe$ne$litian be$rsifat ku$alitatif de$ngan pe$nde$katan masalah me$nggu$nakan me$tode$ obse$rvasi dimana dilaku$kan pe$ngamatan te$rhadap se$mu$a ke$giatan pe$ke$rjaan pada ru$angan te$rtu$tu$p. Yang me$njadi obje$k pe$ne$litian dalam hal ini imple$me$ntasi prose$du$r me$masu$ki ru$angan te$rtu$tu$p. Hasil pe$ne$litian dapat disimpu$lkan bahwa prose$du$r se$rta tindakan yang dilaku$kan kru$ kapal MT. Nu$sa Me$rde$ka ke$tika me$laku$kan pe$ke$rjaan didalam ru$ang te$rtu$tu$p tidak te$rimple$me$ntasi se$su$ai de$ngan tinjau$an pu$staka, kare$na ku$rangnya pe$mahaman kru$ kapal te$ntang prose$du$r me$masu$ki ru$angan te$rtu$tu$p. Maka pe$nu$lis me$nyarankan kru$ kapal u$ntu$k me$ningkatkan pe$mahaman me$re$ka te$ntang imple$me$ntasi me$masu$ki ru$angan te$rtu$tu$p, me$ngarahkan kru$ u$ntu$k me$me$nu$hi pe$ratu$ran-pe$ratu$ran yang ada dan me$laku$kakan pe$ngawasan ole$h pe$rwira yang be$rtanggu$ng jawab dalam me$ne$rapkan siste$m ke$se$lamatan yang be$rpe$doman pada prose$du$r dan pandu$an ke$se$lamatan yang te$lah dite$tapkan ole$h Inte$rnasional Maritime$ Organisation (IMO).

OPTIMALISASI PROSES REKRUTMEN CREW KAPAL PT. PELAYARAN KARTIKA SAMUDRA ADIJAYA SITE SAMARINDA

Abisha Maharani, Sitti Syamsiah, Supriadi K — Tue, 07 Oct 2025 11:15:48 +0800

Keberhasilan operasional kapal bergantung pada kualitas kompetensi SDM, khususnya crew kapal. Metode untuk mencari SDM berkualitas adalah sistem rekrutmen yaitu proses menentukan pelamar yang memiliki kemampuan bekerja di perusahaan yang mendukung keuntungan perusahaan. Namun tidak selalu dapat tercapai karena terdapat kendala yang perlu diatasi. Penelitian bertujuan untuk memahami proses perekrutan crew, mengetahui persiapan crew kapal telah optimal. Penelitian dilaksanakan pada perusahaan pelayaran PT. Pelayaran Kartika Samudra Adijaya, selama setahun. Sumber data diperoleh dari tempat penelitian diamati secara observasi, dokumentasi dan wawancara dengan Crewing Executive Dept. Jenis penelitian adalah metode penelitian kualitatif yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan proses rekrutmen crew sudah sesuai ketentuan, namun membutuhkan pengembangan. Proses rekrutmen menunjukkan kesiapan crew belum maksimal saat proses interview dan kesiapan dokumen belum optimal. Pentingnya pemahaman crew mengenai pengoperasian kapal perlu dimengerti secara menyeluruh guna mencegah kekeliruan di masa mendatang. Maka, Perusahaan perlu meningkatkan pengembangan informasi lebih adaptif dan solutif dalam menyebarkan data penerimaan tenaga kerja pengecekan dokumen yang lebih teliti.

ANALISIS PERAN KADET PRAKTEK DARAT DALAM MEMBANTU KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR

Nur Akbar, Laode Hibay Umar, Dewi Pusparini — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kadet dalam program Praktek Darat (Prada) terhadap peningkatan kinerja pegawai di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan Prada berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan praktis dan profesional para kadet serta dampaknya terhadap kesiapan mereka dalam memasuki dunia kerja di bidang maritim. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kadet yang melaksanakan praktek darat serta pegawai yang menjadi pembimbing di berbagai bagian kantor kesyahbandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadet Prada terlibat dalam beberapa sektor kegiatan, di antaranya: pada Bagian Tata Usaha mereka membantu proses pengarsipan surat; pada Bidang Pengawasan dan Penindakan mereka ikut serta dalam patroli bersama perwira jaga; pada Bidang Perkapalan dan Kepelautan mereka mendampingi Marine Inspector dalam kegiatan pengecekan kapal; serta pada Bidang Lalu Lintas, Angkutan Laut, dan Kepelabuhanan mereka berpartisipasi dalam rapat PPSA. Meskipun demikian, kadet belum sepenuhnya dipercaya untuk melaksanakan tugas secara mandiri karena keterbatasan pengalaman dan tanggung jawab hukum yang melekat pada pekerjaan tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa program Prada tidak hanya membantu meringankan kinerja pegawai, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bagi kadet dalam membangun keterampilan profesional yang relevan dengan karier maritim di masa depan.

ANALISIS PENGHAMBAT PROSES PEMBONGKARAN MUATAN PADA MOTHER SHIP MT. CENDRAWASIH

I KADEK BAGUS DEWANTARA, OKTAVERA SULISTIANA , SITI ZULAIKAH — Tue, 07 Oct 2025 11:31:58 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat dalam proses pembongkaran muatan pada Mother Ship MT. Cendrawasih. Proses bongkar muat sering mengalami kendala karena minyak tidak dapat terhisap secara maksimal oleh cargo oil pump, yang berdampak pada keterlambatan kegiatan dan munculnya keluhan dari pihak eksternal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama gangguan adalah usia kapal yang sudah tua dan peralatan bongkar muat yang tidak dirawat dengan baik. Banyak pipa pada sistem boiler mengalami korosi dan pelapukan, yang menyebabkan kebocoran dan menurunkan kinerja boiler. Akibatnya, RPM (Rotation Per Minute) yang dihasilkan menjadi rendah, sehingga cargo oil pump tidak dapat beroperasi secara optimal untuk menyedot minyak.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, disarankan penerapan perawatan preventif dan korektif secara berkala, pemeriksaan menyeluruh terhadap alat bongkar muat, serta peningkatan keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia. Perbaikan dari sisi teknis dan SDM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kelancaran kegiatan bongkar muat kapal secara keseluruhan terjamin.

PERAN KEAGENAN KAPAL PT. IDT TRANS AGENCY DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASIONAL PELABUHAN TANJUNG PEMANCINGAN

Intan, Ansyar, Muhammad Hidayat — Tue, 07 Oct 2025 11:38:33 +0800

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan keagenan kapal PT. IDT Trans Agency dalam meningkatkan efisiensi operasional di Pelabuhan Tanjung Pemancingan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab mengapa peran keagenan kapal belum optimal dalam mendorong efisiensi, serta merumuskan solusi yang tepat agar pelayanan kapal oleh PT. IDT Trans Agency menjadi lebih efektif dan terkoordinasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan langsung di lingkungan kerja PT. IDT Trans Agency untuk memperoleh data yang relevan dan akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keagenan kapal dalam meningkatkan efisiensi operasional meliputi penanganan clearance in, pengisian warta kedatangan melalui sistem Inapornet, persiapan dokumen kedatangan, penyandaran kapal, pengambilan dokumen kapal, pelayanan selama di pelabuhan, pengurusan keberangkatan, hingga pengelolaan dokumen clearance out. Namun, terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan infrastruktur pelabuhan, jumlah dermaga yang tidak mencukupi, lambatnya pengambilan keputusan terkait alokasi sumber daya dan jadwal bongkar muat, serta keterlambatan dalam pengurusan dokumen dari pihak-pihak terkait, yang semuanya dapat menghambat kelancaran operasional kapal.

PROSEDUR PELAYANAN JASA KAPAL SISTEM MENGGUNAKAN APLIKASI PHINNISI PADA PT. RONA CAHAYA MAHAKAM

Kevin Palangiran, Ansyar, Muhammad Hidayat — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Samarinda mempunyai sungai yang panjang yang dilalui kapal untuk melakukan bongkar muat di pelabuhan ataupun jetty, oleh sebab Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prosedur apa saja yang di gunakan pada saat menggunakan aplikasi phinnisi dan dapat mengetahui kendala apa saja yang biasa di hadapi saat menggunakan aplikasi phinnisi dan mengetahui solusi pada saat terjadi kendala dalam penggunaan aplikasi phinnisi agar pelayanan kapal pada PT. Rona Cahaya Mahakam menjadi lebih optimal oleh jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data metode observasi, teknik interview & teknik studi dokumentasi, dan teknik analisis data dengan cara mengumpulkan data, mancatat data dan melakukan wawancara Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan prosedur kegiatan pelayanan jasa kapal dengan sistem aplikasi Phinnisi di mulai dari keagenan kedatangan kapal, warta kedatangan kapal, penyandaran kapal, pengambilan dokumen kapal, pelayanan kapal selama di pelabuhan, prosedur kapal pindah, prosedur kapal keluar dari tambatan ke ambang luar, keberangkatan, kendala yang dihadapi pada saat melaksanakan pengajuan sistem aplikasi phinnisi yaitu faktor jaringan, faktor website yang biasa error, faktor sertifikat yang telah expired, faktor spm, penanganannya yaitu menambah kecepatan wifi, merefrehs website, setiap kapal yang masuk di cek untuk kelengkapan dokumen sertifikat dan tanggal expired jika ada sertifikat yang mendekati tanggal expired maka agen berkoordinasi dengan ship owner, ketika petugas tidak menyetujui maka kapal tidak akan bergerak maka agen harus berkoordinasi yang baik dengan petugas baik via online maupun face to face, dari pembahasan di atas prosedur pelayanan kapal menggunakan sistem aplikasi phhinisi pada PT. Rona Cahaya Mahakam sudah optimal.

OPTIMALISASI PERAWATAN ALAT LASHING KONTAINER UNTUK KEAMANAN MUATAN DI MV. DERYA MAS

Yomar Bontong, Rusman, Firnayanti — Tue, 07 Oct 2025 12:00:56 +0800

Kapal pengangkut peti kemas merupakan kapal yang dirancang khusus untuk mengangkut peti kemas (container) berbagai ukuran. Kapal ini dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti container base cone (kaki peti kemas atau sepatu kontainer) dan alat-alat lashing untuk menjaga stabilitas dan keamanan muatan selama pelayaran. Penelitian ini membahas perawatan alat-alat lashing container di kapal MV. Derya Mas, dengan fokus pada upaya menjaga keamanan muatan. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana perawatan alat lashing dilakukan secara optimal agar muatan tetap aman hingga sampai di pelabuhan tujuan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, melalui wawancara dengan Mualim dan Anak Buah Kapal (ABK), observasi langsung selama praktik laut, serta dokumentasi pendukung. Hasil dari penelitian menunjukkan pentingnya perawatan rutin dan pemeriksaan berkala terhadap alat lashing untuk memastikan fungsinya tetap baik. Perawatan yang dilakukan meliputi pembersihan, pelumasan, serta pengecekan kondisi fisik alat secara berkala. Dengan perawatan yang tepat, alat lashing dapat berfungsi optimal dalam menjaga muatan tetap stabil dan aman selama pelayaran. Penelitian ini memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai pentingnya perawatan alat-alat lashing dalam mendukung keselamatan pelayaran dan kelancaran proses bongkar muat di pelabuhan tujuan.

Analisis Olah Gerak Sandar Dengan Arus Kuat Dari Depan di Alur Pelayaran Sempit di KM. STB 38

Muh Agil Rahman, Arlizar Djamaan, Ade Chandra — Tue, 07 Oct 2025 14:19:43 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak arus terhadap olah gerak sandar kapal di alur pelayaran sempit, yang memerlukan perencanaan matang seperti pengamatan kedalaman perairan dan pemahaman karakteristik manuver kapal. Studi kasus dilakukan pada KM. STB 38 saat memasuki alur sempit Pelabuhan Pamako pada 19 Juni 2023. Dalam perjalanan menuju pelabuhan, kapal menghadapi arus pasang serta berpapasan dengan kapal lain. Ketika hendak sandar, kapal dihadapkan pada arus surut yang kuat, sehingga mengalami putaran tidak terkendali hingga 360° dan hampir menyentuh daratan. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya informasi pasang surut dan penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam persiapan sandar, terutama di perairan dengan kondisi arus yang dinamis. Hasil penelitian menekankan perlunya perencanaan olah gerak yang komprehensif dan peningkatan kewaspadaan navigasi saat beroperasi di alur pelayaran sempit dengan arus kuat.

ANALISIS KETERLAMBATAN PROSES BONGKAR MUAT DI MV. BAO RUN

Alfius Adel Jayadi, Bruce Rumangkang, Muhammad Hidayat L — Tue, 07 Oct 2025 14:42:28 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab keterlambatan dalam proses bongkar muat di kapal MV. Bao Run, dengan fokus utama pada kerusakan deck crane sebagai salah satu faktor teknis yang signifikan. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji peran crew deck dalam pengoperasian dan perawatan alat bongkar muat, serta mengevaluasi sejauh mana kesiapan dan kompetensi kru dalam menangani permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan wawancara, observasi langsung, dan studi dokumentasi. Data dikumpulkan selama penulis melaksanakan praktek laut (Prala) selama 12 bulan di atas kapal MV. Bao Run, khususnya saat proses bongkar muat berlangsung di Pelabuhan Qingdao, China. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan pada deck crane disebabkan oleh kurangnya perawatan rutin, keterlambatan deteksi dini terhadap kerusakan komponen, serta kurang optimalnya koordinasi antar kru. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan peningkatan sistem perawatan berkala, pelatihan teknis bagi kru, serta penerapan prosedur operasional standar yang lebih ketat guna meminimalisir risiko keterlambatan bongkar muat di masa mendatang.

PENERAPAN PROSEDUR KESELAMATAN DALAM KEGIATAN BONGKAR MUAT SEMEN CURAH PADA KM. TONASA LINES XXV

Fatimah Az Zahra, Oktavera Sulistiana, Siti Zulaikah — Tue, 07 Oct 2025 14:49:40 +0800

Aktivitas bongkar muat di atas kapal merupakan salah satu pekerjaan berisiko tinggi yang membutuhkan penerapan prosedur keselamatan kerja secara ketat dan konsisten. Namun, pada praktiknya masih sering terjadi pelanggaran terhadap prosedur keselamatan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak sesuai, serta lemahnya koordinasi antar kru dalam pelaksanaan tugas. Faktor-faktor seperti tekanan waktu, kurangnya pelatihan, dan minimnya pengawasan menjadi penyebab utama dari rendahnya kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan prosedur keselamatan kerja pada kegiatan bongkar muat semen curah di kapal KM. Tonasa Lines XXV. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pendekatan observasi langsung dan wawancara mendalam terhadap seluruh kru kapal yang terlibat dalam kegiatan bongkar muat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keselamatan kerja masih belum optimal. Tiga permasalahan utama yang ditemukan adalah: (1) penggunaan APD yang tidak sesuai dengan standar, (2) keterbatasan fasilitas keselamatan baik dari sisi jumlah maupun kualitas, dan (3) rendahnya pemahaman kru terhadap prosedur keselamatan kerja. Ketidakkonsistenan dalam pelaksanaan protokol keselamatan ini meningkatkan risiko kecelakaan kerja di atas kapal.

Oleh karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan kerja yang berlaku di kapal, termasuk peningkatan pelatihan bagi kru, penyediaan fasilitas keselamatan yang memadai, serta penguatan sistem pengawasan untuk menumbuhkan budaya keselamatan yang lebih baik di lingkungan kerja maritim.

ANALISIS PELAKSANAAN RECRUITMENT AWAK KAPAL PADA PT KARTIKA SAMUDRA ADIJAYA SITE BANJARMASIN

Muh Yudo Kurniawan, Laode Hibay Umar, Sitti Syamsiah — Tue, 07 Oct 2025 14:56:33 +0800

Rekrutmen awak kapal merupakan salah satu aspek krusial dalam manajemen sumber daya manusia di sektor pelayaran, yang secara langsung memengaruhi kinerja dan keselamatan operasional kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan proses rekrutmen awak kapal di PT Kartika Samudra Adijaya Site Banjarmasin, serta mengevaluasi peran dan fungsi divisi crewing dalam menyiapkan tenaga kerja yang profesional dan kompeten. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan pihak terkait, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses rekrutmen masih menghadapi beberapa kendala, antara lain kurang optimalnya pengelolaan dokumen administrasi, rendahnya kualitas dan kuantitas pelamar yang memenuhi kualifikasi, serta tingginya risiko tindakan “jump ship” oleh awak kapal. Meskipun divisi crewing telah menjalankan tugasnya sesuai prosedur yang ditetapkan, namun masih diperlukan peningkatan dalam aspek sistem seleksi, verifikasi dokumen, serta pembinaan berkelanjutan terhadap calon awak kapal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam pengembangan strategi rekrutmen yang lebih efektif dan efisien di bidang pelayaran.

PENYEBAB AIR STARTING VALVE TIDAK BEKERJA PADA DIESEL GENERATOR DI KAPAL MV. CSSC GLADSTONE

Pangeran Valent Purba, Suyuti, Muhammad Tri Pujiyanto — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab tidak berfungsinya Air Starting Valve pada Diesel Generator di kapal MV. CSSC GLADSTONE. Komponen ini memiliki peran vital dalam proses penghidupan awal mesin diesel, sehingga kerusakan padanya dapat mengganggu operasional kapal secara keseluruhan. Berdasarkan hasil observasi di atas kapal, ditemukan beberapa faktor penyebab utama kerusakan, antara lain adanya endapan sedimen pada dinding valve yang menghambat aliran udara, kerusakan pada O-ring yang menyebabkan kebocoran udara bertekanan, serta tekanan udara yang tidak mencukupi pada main air reservoir. Masalah-masalah tersebut menyebabkan terganggunya fungsi katup dalam menyalurkan udara ke ruang pembakaran saat proses starting.

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 11 bulan di atas kapal MV. CSSC GLADSTONE milik perusahaan Wah Kwong Shipping Management. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang melibatkan pengumpulan data primer melalui observasi langsung, wawancara dengan teknisi kapal, serta dokumentasi pemeliharaan teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan preventif secara berkala, pemeriksaan dan penggantian komponen yang aus, serta pemantauan tekanan udara secara rutin sangat penting untuk menjaga kinerja Air Starting Valve. Dengan demikian, upaya preventif ini dapat meningkatkan efisiensi operasional Diesel Generator dan mencegah terjadinya gangguan fungsi mesin saat kapal beroperasi.

IMPLEMENTASI DAILY JOINING CREW SCHEDULE (DJCS) TERHADAP CREW CHANGE PADA PT BJM GLOBAL INDONESIA

Made Vionica Sasmitha Wikananda, Riman S Duyo, Nurul Hatifah — Tue, 07 Oct 2025 15:11:31 +0800

Penelitian ini dilaksanakan di PT BJM Global Indonesia saat taruni melaksanakan praktek darat selama 12 bulan, terhitung mulai dari Agustus 2023 sampai Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif, dimana data yang diperoleh berupa informasi-informasi sekitar pembahasan, baik secara lisan maupun data tertulis. Adapun masalah dari penelitian ini antara lain; bagaimana implementasi Daily Joining Crew Schedule (DJCS) pada PT BJM Global Indonesia terhadap proses crew change dan apakah implementasi Daily Joining Crew Schedule (DJCS) memiliki dampak dan hambatan dalam penerapannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi DJCS sangat bermanfaat terhadap proses crew change karena merupakan data acuan dan adapun dampaknya adalah jadwal crew menjadi teratur dan rapi, perputaran pool crew dan stand by crew menjadi seimbang, dan meminimalisir terjadinya keterlambatan crew change, tetapi terdapat pula beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, yaitu jaringan internet yang tidak mendukung dan jadwal pengiriman DJCS yang kurang efisien serta ketergantungan terhadap sistem manual.

UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI WAKTU DALAM PROSES LOADING BATU BARA PADA PT RIANDY FIESTA SAMUDERA DI PELABUHAN TANJUNG KAMPEH

Nur Muhkdar, Laode Hibay Umar, Sitti Syamsyiah — Tue, 07 Oct 2025 15:17:11 +0800

Proses pemuatan (loading) batu bara merupakan tahapan krusial dalam rantai pasok logistik, terutama di sektor energi dan industri yang sangat bergantung pada kelancaran distribusi komoditas ini. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan efisiensi waktu dalam proses loading batu bara di Pelabuhan Tanjung Kampeh oleh PT Riandy Fiesta Samudera, yang sering menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan peralatan, cuaca buruk, dan kurangnya keterampilan operator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat efisiensi proses loading dan merumuskan solusi yang dapat meningkatkan kinerja operasional serta menekan biaya. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung dan studi dokumentasi. Objek utama penelitian adalah kegiatan pemuatan batu bara pada kapal MV. Ocean Conqueror. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama dalam proses loading mencakup lamanya waktu pembukaan tutup palka, kerusakan peralatan seperti loader dan crane, cuaca ekstrem, serta ketidaksesuaian perlengkapan fender. Upaya yang dilakukan mencakup pengecekan hidraulik, pelatihan operator crane, pengambilan keputusan berbasis kondisi cuaca, dan pengiriman alat tambahan dari kantor pusat. Implikasi dari temuan ini menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas perawatan alat, penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan, serta kesiapsiagaan terhadap faktor cuaca dan teknis untuk mendukung efisiensi proses pemuatan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam perbaikan manajemen operasional pelabuhan, khususnya dalam konteks pengangkutan batu bara melalui laut.

ANALISIS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI MV. JHONI XLIX

Ryan Dika Pratama, Bruce Rumangkang, Sunarlia Limbong — Tue, 07 Oct 2025 15:22:48 +0800

Penelitian ini mengangkat permasalahan rendahnya kesiapsiagaan awak kapal dalam menghadapi insiden kebakaran di kapal MV JHONI XLIX, yang mencerminkan kasus-kasus serupa seperti kebakaran di KM Lintas Bahari‑8 (28 Mei 2018), kebakaran kamar mesin Mentari Selaras (8 Juni 2019), serta kebakaran di kamar pandu kapal Tanto Ceria (25 November 2019). Permasalahan utama terletak pada kurangnya pelatihan kebakaran secara rutin, lemahnya penguasaan prosedur keadaan darurat, serta rendahnya budaya keselamatan di atas kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan penanggulangan kebakaran dan merumuskan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kesiapan kru kapal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi langsung, wawancara semi-terstruktur dengan nahkoda dan perwira jaga, serta studi dokumentasi yang dilakukan selama 12 bulan masa pelayaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan fire drill di kapal belum sesuai dengan standar SOLAS Chapter III Regulation 19, di mana latihan seharusnya dilakukan minimal sebulan sekali. Selain itu, ditemukan ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan drill matrix, kurangnya keseriusan kru dalam mengikuti latihan, lemahnya koordinasi tim, minimnya pengecekan alat pemadam kebakaran, serta tidak adanya evaluasi menyeluruh pasca drill. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pelaksanaan fire drill rutin dengan skenario yang realistis di area berisiko tinggi seperti ruang mesin dan akomodasi, peningkatan kedisiplinan dan kesadaran kru terhadap prosedur keselamatan, penguatan koordinasi antar tim, serta evaluasi pasca drill sebagai bagian dari budaya keselamatan. Implikasi temuan ini penting bagi pemangku kebijakan pelayaran nasional dalam memperkuat manajemen risiko dan keselamatan operasional kapal, khususnya dalam mencegah dan menghadapi kebakaran di laut.

Optimalisasi Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Mencegah Kecelakaan Kerja Crew Kaal PT. BJM Global Indonesia

Febi Eulia Arsy, Sitti Syamsiah, Laode Hibay Umar — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor maritim menjadi perhatian serius, khususnya dalam konteks keselamatan kerja awak kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji optimalisasi pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diberikan oleh PT. BJM Global Indonesia dalam mencegah kecelakaan kerja awak kapal, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan pelatihan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui studi pustaka, analisis dokumen, dan wawancara mendalam terhadap pihak manajemen dan awak kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan K3 yang dilaksanakan oleh PT. BJM Global Indonesia berperan signifikan dalam menekan angka kecelakaan kerja di atas kapal. Data menunjukkan adanya penurunan kasus kecelakaan kerja dari 4 kasus pada tahun 2023 menjadi 1 kasus pada tahun 2024, meskipun terdapat peningkatan jumlah awak kapal yang sakit akibat penyakit bawaan. Keberhasilan ini juga didukung oleh pengawasan ketat dari pihak manajemen dan koordinasi yang berkelanjutan dengan pemilik kapal. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan K3 yang dirancang secara komprehensif dan diikuti dengan monitoring implementasi yang konsisten dapat meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan kerja awak kapal, serta menjadi strategi efektif dalam mencegah kecelakaan kerja di lingkungan maritim.

PENERAPAN SISTEM TATA KERJA (STK) DI INTEGRATED TERMINAL (IT) MAKASSAR PT. PERTAMINA PORT AND LOGISTICS

Firlianita, Febrian James, ), Ilham ada — Tue, 07 Oct 2025 15:33:13 +0800

Tumpahan minyak merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan laut yang sangat membahayakan ekosistem perairan dan aktivitas masyarakat pesisir. Integrated Terminal (IT) Makassar sebagai fasilitas operasional milik PT. Pertamina Port and Logistics memiliki risiko tinggi terhadap potensi terjadinya tumpahan minyak akibat kegiatan bongkar muat bahan bakar melalui jalur laut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum optimalnya penerapan sistem tata kerja (STK) dalam penanggulangan tumpahan minyak, khususnya dari aspek peralatan dan implementasi tata kerja penggunaan alat (TKPA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan sistem tata kerja di Integrated Terminal Makassar dalam mendukung penanggulangan tumpahan minyak, serta mengidentifikasi kendala dan upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan observasi langsung, wawancara, dan studi dokumen yang berlangsung selama 12 bulan dari Agustus 2023 hingga Agustus 2024. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara prosedural dan dari sisi personil, sistem tata kerja di IT Makassar telah sesuai dengan standar operasional penanggulangan tumpahan minyak. Namun, dari sisi peralatan masih terdapat kekurangan, seperti tidak terpenuhinya jumlah unit Rigid Inflatable Boat dan belum terpasangnya pedoman TKPA pada setiap peralatan. Selain itu, masih ditemukan kurangnya pelatihan (drill) bagi tim operasi. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya peningkatan implementasi STK secara menyeluruh dengan pemenuhan sarana-prasarana dan penguatan aspek sosialisasi serta pelatihan rutin. Perusahaan juga diharapkan menjadikan hasil evaluasi ini sebagai dasar dalam pembenahan sistem manajemen keselamatan lingkungan, sehingga dapat menjadi model bagi terminal-terminal lain dalam menghadapi potensi tumpahan minyak secara responsif dan profesional.

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TOL LAUT (SITOLAUT) DI PT. DJAKARTA LLOYD (PERSERO) CABANG MAKASSAR

Fahmi Faturrahman, Sitti Syamsiah, Supriadi K — Tue, 07 Oct 2025 00:00:00 +0800

Program Tol Laut merupakan upaya strategis pemerintah untuk mengurangi disparitas harga barang antarwilayah, khususnya di daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP). Salah satu inovasi yang mendukung program ini adalah pengembangan aplikasi Sistem Informasi Tol Laut (SITOLAUT) oleh Kementerian Perhubungan. Namun, penerapan SITOLAUT di lapangan, seperti di PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Makassar, masih menghadapi berbagai kendala baik dari sisi teknis maupun sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan SITOLAUT dalam mendukung kinerja operasional perusahaan serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pengoperasiannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara dengan operator, manajer operasional, dan staf administrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan SITOLAUT memberikan dampak positif terhadap efisiensi kerja, peningkatan produktivitas, serta kepuasan pengguna, meskipun masih ditemukan kendala seperti gangguan sistem tanpa notifikasi, keterlambatan konfirmasi pembayaran manual, dan kelalaian input data dari pihak shipper. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas sistem melalui fitur notifikasi dan layanan responsif, serta pelatihan berkelanjutan bagi pengguna untuk mendukung kelancaran dan keberlanjutan program Tol Laut. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi pengembang sistem dan operator pelayaran dalam meningkatkan mutu layanan digital di sektor logistik maritim.

OPTIMALISASI BERNAVIGASI PADA SAAT CUACA BURUK DI KAPAL MT. ANARGYA 1

Fahresi Muhammad, Moh.Aziz Rohman , Muhlisin — Tue, 07 Oct 2025 15:43:23 +0800

Keselamatan pelayaran menjadi tantangan utama dalam operasional kapal, terutama saat menghadapi cuaca buruk yang dapat menghambat kelancaran bongkar muat dan meningkatkan risiko kecelakaan. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kru kapal, khususnya perwira navigasi, dapat mengoptimalkan kemampuan bernavigasi dan komunikasi guna menjaga keselamatan selama kondisi cuaca ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi navigasi yang diterapkan dalam menghadapi cuaca buruk dan upaya optimalisasi kerja tim di atas kapal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi selama praktik laut di kapal MT. Anargya 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan kru, pemanfaatan alat bantu navigasi (seperti GPS, RADAR, AIS, dan ECDIS), serta koordinasi yang efektif melalui komunikasi internal sangat berperan penting dalam mengatasi kondisi darurat. Perwira deck terbukti mampu menjalankan tanggung jawab sesuai fungsinya, sementara keputusan strategis diambil secara cepat oleh Nahkoda berdasarkan pemantauan cuaca dan kondisi kapal. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya pelatihan rutin, evaluasi prosedur keselamatan, serta peningkatan pemahaman terhadap alat navigasi modern untuk meminimalisasi risiko pelayaran. Penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam penguatan manajemen risiko dan keselamatan di sektor pelayaran nasional.

ANALISIS SISTEM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM PROSES KEGIATAN BONGKAR MUAT BARANG PADA PT SAMUDERA BAHANA GROUP

Devry Reifan Iswari Pamantung, Riman S Duyo, Abdoellah Djabier — Tue, 07 Oct 2025 15:56:58 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem keamanan dan keselamatan kerja (K3) dalam proses kegiatan bongkar muat barang pada PT. Samudera Bahana Group. Transportasi laut memiliki peranan penting sebagai tulang punggung distribusi logistik di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kapal sebagai sarana utama transportasi laut mampu mengangkut muatan dalam jumlah besar dengan biaya yang relatif rendah. Salah satu aktivitas penting dalam rantai logistik laut adalah kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan. Proses ini memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan kerja sehingga memerlukan penerapan sistem K3 yang baik dan berkelanjutan. Sistem K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, meminimalkan risiko kecelakaan, serta melindungi tenaga kerja dari potensi bahaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dengan pihak-pihak terkait, dan studi dokumentasi terhadap kebijakan perusahaan serta data pendukung lainnya. Data yang diperoleh dianalisis secara induktif untuk mengidentifikasi pola-pola dalam pelaksanaan K3 serta berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara struktural, PT. Samudera Bahana Group telah memiliki sistem dan kebijakan yang mendukung pelaksanaan K3, seperti penyediaan alat pelindung diri (APD), pelatihan keselamatan kerja, serta prosedur standar operasional dalam kegiatan bongkar muat. Namun, implementasi di lapangan masih menemui berbagai kendala, di antaranya adalah rendahnya kesadaran tenaga kerja dalam menggunakan APD secara konsisten, kurangnya pengawasan rutin, serta lemahnya disiplin terhadap prosedur keselamatan. Penelitian ini menyarankan peningkatan kesadaran dan edukasi K3, pelaksanaan inspeksi berkala, serta penguatan budaya keselamatan kerja secara menyeluruh sebagai langkah preventif dalam meminimalkan kecelakaan kerja.