JURNAL KARYA ILMIAH TARUNA ANDROMEDA

Hubungan Antara Ketebalan Kerak Pada Pipa Pemanas Terhadap Produksi Uap Ketel Pada Kapal MT. Camelia

Andy Rafly, Tony Santiko, Musriady — Tue, 15 Jul 2025 15:36:19 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak pembentukan kerak pada pipa pemanas boiler terhadap efisiensi produksi uap di kapal MT. Camelia. Penelitian dilaksanakan selama 12 bulan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara verbal dan dokumentasi tertulis, mencakup tekanan masuk dan keluar, spesifikasi boiler, data perawatan, serta catatan kerusakan boiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerak yang terbentuk pada pipa pemanas cenderung meningkat seiring waktu dan menyebabkan kerugian operasional. Penumpukan kerak mengurangi diameter dalam pipa, yang pada akhirnya menyebabkan aliran fluida melambat akibat hambatan aliran. Penurunan laju aliran uap berdampak pada berkurangnya energi yang tersedia dalam fluida, sehingga menurunkan efisiensi dan kapasitas produksi uap. Temuan ini menunjukkan pentingnya pemeliharaan rutin dan pengendalian kerak untuk menjaga kinerja optimal boiler.

Analisis Evaluasi Kevakuman dan Pengisian Freon Mesin Pendingin Bahan Makanan di MT. Green Plus

Fachri Jafar Sidick, Hasan, Syah Risal — Fri, 18 Jul 2025 09:15:15 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan meng

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi langkah-langkah dalam proses vakum dan pengisian freon pada mesin pendingin makanan. Mesin pendingin berperan penting dalam menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan makanan, dengan empat komponen utama yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung terhadap proses kerja mesin pendingin serta identifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebocoran freon terjadi akibat kerusakan pada instalasi sistem pendingin dan adanya endapan pada pipa kondensor. Endapan tersebut menghambat proses pelepasan panas, sehingga freon tidak dapat bekerja secara optimal. Kebocoran freon menyebabkan gangguan pada sirkulasi gas refrigeran, yang berdampak pada terbentuknya akumulasi es pada pipa tekanan tinggi dan rendah. Kondisi paling parah terjadi pada pipa evaporator yang tertutup es sepenuhnya, mengakibatkan peningkatan suhu dalam ruang pendingin dan seringnya kompresor mati secara otomatis.

Kesimpulannya, proses vakum dan pengisian freon yang tepat sangat penting untuk menjaga efisiensi dan kinerja mesin pendingin makanan. Identifikasi serta perawatan rutin terhadap sistem pendingin dapat mencegah terjadinya gangguan serupa di masa mendatang.

identifikasi langkah-langkah dalam proses vakum dan pengisian freon pada mesin pendingin makanan. Mesin pendingin berperan penting dalam menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan makanan, dengan empat komponen utama yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung terhadap proses kerja mesin pendingin serta identifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan.

Upaya Pencegahan Terjadinya Kesalahan Prosedur Tank Cleaning di MT. S NICOLEEN

Muh. Fahrul Fauzy, Nurwahidah, Fajrur Rahman — Fri, 18 Jul 2025 09:23:24 +0800

Tank cleaning merupakan proses pembersihan tangki kapal dari lumpur dan kotoran yang menempel atau mengendap di dasar dan dinding tangki. Proses ini penting untuk menjaga keamanan, efisiensi, serta kualitas muatan kapal, khususnya kapal tanker. Berdasarkan hasil analisis, pelaksanaan prosedur tank cleaning di MT. S Nicoleen belum berjalan secara optimal, sehingga hasil pembersihan tidak sesuai dengan standar yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tank cleaning dan mencari solusi perbaikannya.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama berasal dari faktor manusia, peralatan, prosedur pelaksanaan, serta keterbatasan waktu kerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya familiarisasi dan pelatihan mengenai prosedur pelaksanaan tank cleaning secara menyeluruh, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga penyelesaian proses pembersihan tangki.

Perbaikan dan Perawatan Kebocoran Pada Sea Water Pump di KM ARTHA SAMUDERA

Muh. Risat Ramadhan, Winarno, Wati Rimalia — Fri, 18 Jul 2025 09:29:30 +0800

Sea Water Cooling Pump (pompa pendingin air laut) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendingin mesin kapal. Kebocoran pada pompa ini dapat menyebabkan penurunan debit dan tekanan air pendingin, yang berdampak pada menurunnya efisiensi sistem pendingin dan kinerja mesin secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan di atas kapal KM. Artha Samudera selama pelaksanaan Praktek Laut (PRALA) dari Oktober 2022 hingga Oktober 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab kebocoran pada Sea Water Cooling Pump serta melakukan upaya perbaikan dan pemeliharaan guna mencegah kerusakan yang lebih lanjut. Metode yang digunakan meliputi pemeriksaan visual, identifikasi kerusakan komponen, dan tindakan perawatan berkala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebocoran umumnya disebabkan oleh keausan seal, korosi pada casing pompa, serta kelonggaran pada sambungan pipa. Dengan melakukan perawatan dan perbaikan yang tepat secara berkala, performa pompa dapat dipertahankan sehingga sistem pendingin kapal tetap berjalan secara optimal.

Analisis Peran Selenoid ValveTerhadap Mesin Pendingin Bahan Makanan di Kapal MV. Double In

Andi Wahyu Romly Saputra, Abdul Basir, Syamsu Alam — Fri, 18 Jul 2025 00:00:00 +0800

Penelitian ini dilaksanakan selama kegiatan Praktek Laut (PRALA) di kapal MV. Double In, yang berada di bawah naungan CHH Shipping Management Co. Ltd sebagai agen crewing, dengan durasi pelayaran selama 12 bulan 2 hari. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab gangguan pada sistem pendingin, khususnya pada komponen solenoid valve. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung di lapangan, studi dokumen kapal, serta dokumentasi visual, dengan analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya penumpukan kotoran pada solenoid valve disebabkan oleh kondisi air dryer yang tidak bersih. Hal ini menyebabkan freon terkontaminasi, yang kemudian menghambat sirkulasinya dalam sistem pendingin. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan pembersihan dan penggantian komponen solenoid valve serta air dryer. Selain itu, dilakukan perawatan berkala untuk mencegah kerusakan serupa di kemudian hari.

Analisis Deteksi dan Perbaikan Kebocoran Pipa Air Laut Pendingin Mesin Induk di Kapal MV. Magdalena

M. Mufli Tawakkal, Iswansyah, Syamsu Alam — Fri, 18 Jul 2025 09:42:41 +0800

Penelitian ini dilakukan pada kapal MV Magdalena, milik Wah Kwong Ship Management, selama periode 10 Januari 2023 hingga 12 Januari 2024. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi, wawancara, dan observasi langsung di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kebocoran pada sistem pendingin mesin induk kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebocoran pada pipa air laut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu korosi, keausan, tekanan yang tidak terkendali, dan kerusakan fisik lainnya. Korosi merupakan penyebab utama kebocoran, yang dipengaruhi oleh kualitas air laut, tingkat keasaman (pH), suhu, dan keberadaan zat korosif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan metode deteksi dan perbaikan kebocoran pada sistem pendingin kapal.

Analisis Pengaruh Angin dan Arus Dalam Olah Gerak Kapal Saat Proses Sandar di Pelabuhan MV Great Han

Muh. Iqbal, Tri Iriani Eka Wahyuni, Indra Farman — Fri, 18 Jul 2025 10:14:58 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemrosesan pergerakan kapal, yang sangat penting untuk menjaga keselamatan navigasi. Penelitian ini berfokus pada perlindungan kapal dari berbagai faktor eksternal, termasuk angin dan ombak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara, pengamatan, dan tinjauan literatur tentang bagaimana angin dan arus mempengaruhi pergerakan kapal selama proses berlabuh di pelabuhan. Penelitian ini menyoroti pengabaian oleh kapten, kepala perwira, perwira kedua, dan juru mudi terhadap kondisi laut. Temuan menunjukkan bahwa perwira kapal MV GREAT HAN tidak cukup memperhatikan arah angin dan arus selama manuver, yang hampir menyebabkan kapal bertabrakan dengan struktur pelabuhan. Hasil ini mengindikasikan perlunya perhatian lebih dari nakhoda dan awak kapal terhadap kondisi lingkungan saat melakukan manuver di pelabuhan.

Optimalisasi Penggunaan Radar Untuk Menunjang Keselamatan Dalam Bernavigasi di PSV.S. PANGLIMA

A. Henny Setiawati Sofyan, Arlizar Djamaan, Endang Lestari — Fri, 18 Jul 2025 10:24:58 +0800

Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan salah satu perangkat navigasi elektronik yang sangat penting dalam dunia maritim. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak objek di sekitar kapal guna mendukung keselamatan pelayaran. Kesalahan dalam navigasi dapat berakibat fatal, dan salah satu penyebabnya adalah penggunaan radar yang tidak sesuai prosedur, sehingga menurunkan efektivitas kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan radar guna meminimalkan risiko navigasi pada kapal Platform Supply Vessel (PSV) S. Panglima. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan radar di kapal tersebut belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh permasalahan pada komponen magnetron yang telah melebihi batas waktu operasional standar, yaitu 3.000 jam, dan belum diganti sesuai ketentuan. Pada radar merek Furuno, penggantian magnetron wajib dilakukan oleh pihak shore base atau teknisi resmi dari produsen. Simpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pemeliharaan radar secara berkala sesuai prosedur untuk menjaga efektivitas fungsi navigasi dan keselamatan pelayaran.

Analisis Pelaksanaan Olahgerak Kapal Sandar Dan Berangkat Dari Dermaga

Arthur Sampelangi, Dodik Widarbowo, Eva Susanti — Fri, 18 Jul 2025 10:29:59 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan olah gerak kapal pada saat sandar dan keberangkatan dari dermaga. Olah gerak kapal di area pelabuhan merupakan manuver yang bersifat kritis, sehingga memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat untuk menjamin keselamatan, efisiensi waktu, serta meminimalkan risiko kecelakaan. Penelitian ini mengkaji berbagai faktor yang memengaruhi proses sandar dan keberangkatan kapal, antara lain kondisi lingkungan (seperti arus dan angin), karakteristik kapal (ukuran, jenis, dan kemampuan manuver), fasilitas dermaga (desain dan peralatan tambat), serta prosedur operasional dan kompetensi personel yang terlibat. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung di lapangan, pengumpulan data sekunder dari catatan logistik pelabuhan dan literatur terkait, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait, seperti nakhoda, pandu, dan petugas dermaga. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi pola, tantangan, dan praktik terbaik dalam pelaksanaan olah gerak kapal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan maupun risiko dalam operasi sandar dan keberangkatan kapal, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan optimalisasi prosedur guna meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional di lingkungan pelabuhan.

Analisis Evaluasi Pelaksanaan Top Overhaul Mesin Diesel Generator di Kapal MT. Patra Tanker 1

M. Sony Kurniawan, Budi JokoRaharjo, Aswar — Fri, 18 Jul 2025 11:43:56 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan proses top overhaul pada mesin diesel generator di kapal MT. Patra Tanker 1. Top overhaul merupakan bagian penting dalam pemeliharaan mesin untuk memastikan kinerja optimal dan mencegah kerusakan serius yang dapat mengganggu operasional kapal. Proses ini mencakup pembongkaran, perbaikan, serta penggantian komponen yang aus pada bagian atas mesin, seperti kepala silinder, katup, piston, dan sistem terkait lainnya. Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data melalui observasi langsung terhadap prosedur pelaksanaan top overhaul, serta analisis dokumentasi pemeliharaan mesin yang telah dilakukan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa meskipun prosedur top overhaul di MT. Patra Tanker 1 telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis dan standar keselamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya, seperti keterlambatan pengiriman suku cadang dan kurangnya pelatihan berkala bagi kru terkait prosedur terbaru. Penelitian ini menyarankan adanya perbaikan dalam hal manajemen waktu pemeliharaan, serta peningkatan kompetensi teknisi untuk mengoptimalkan hasil top overhaul dan menjaga kelangsungan operasional mesin diesel generator secara maksimal.

Analisis Upaya Perawatan Fixed Fire Extinguisher di Kapal MT. Pelita

Suardi, Suyuti, Suyanto — Mon, 21 Jul 2025 09:43:28 +0800

Perawatan dan inspeksi rutin merupakan aspek krusial dalam memastikan kesiapan alat pemadam kebakaran di atas kapal agar dapat digunakan secara optimal saat kondisi darurat. Pengetahuan dan keterampilan kru kapal dalam pengoperasian alat pemadam kebakaran juga menjadi faktor penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan di laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan perawatan dan inspeksi alat pemadam kebakaran di atas kapal serta tingkat pemahaman kru kapal terhadap penggunaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dan wawancara mendalam dengan perwira deck dan kru kapal lainnya. Penelitian dilaksanakan selama praktik laut yang berlangsung dari Oktober 2022 hingga 27 Oktober 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan dan inspeksi terhadap pompa kebakaran darurat serta alat pemadam kebakaran tetap belum dilaksanakan secara berkala. Selain itu, ditemukan pula rendahnya kesadaran dan pemahaman kru kapal terkait prosedur penggunaan alat tersebut. Kondisi ini berdampak pada tidak berfungsinya alat pemadam kebakaran saat dibutuhkan, yang berpotensi membahayakan keselamatan di atas kapal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan disiplin dalam pelaksanaan perawatan rutin serta pelatihan berkala bagi seluruh kru kapal.

Analisis Penanganan Limbah Cair di MT. M PATRICIA

Leonardo Toban, M.Syafril Sunusi, Dion — Mon, 21 Jul 2025 09:48:26 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penanganan limbah cair berupa minyak di atas kapal MT. M PATRICIA, yang diobservasi selama periode 19 Oktober 2021 hingga 28 November 2022. Penanganan limbah cair, khususnya yang berasal dari ruang muat dan kegiatan operasional kapal, merupakan aspek krusial dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan laut dan keselamatan pelayaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, observasi lapangan, wawancara dengan kru kapal, serta studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa prosedur penanganan limbah cair belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL 73/78), khususnya Annex I, yang mengatur pembuangan minyak ke laut. Ditemukan bahwa pada beberapa titik operasi, limbah minyak tidak diproses melalui sistem Oily Water Separator (OWS) dan langsung dialirkan ke tangki penampung (slop tank) tanpa melalui prosedur standar. Selain itu, pengawasan terhadap kadar minyak dalam air buangan yang diizinkan (maksimal 15 ppm) belum dilakukan secara konsisten. Penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan pemahaman awak kapal terhadap prosedur pengelolaan limbah cair dan pentingnya pengawasan ketat terhadap pemenuhan standar MARPOL guna mencegah pencemaran laut.

Analisis Penerapan Ism Code Guna Menunjang Keselamatan di MT. DOUBLE IN

Agum Amba Seno, Oktavera Sulistiana, Eva Susanti P — Mon, 21 Jul 2025 09:53:28 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan Ism Code pada kapal MT. Double In saat mengalami kecelakaan kerja pada ABK. Kecelakaan keja diatas kapal merupakan salah satu kecelakaan yang serinng terjadi pada saat bekerja mengakibatkan kerugian bagi Crew kapal dan juga perusahaan. Penelitian ini dilakukan diatas Kapal MT. Double In sejak penulis melakukan penelitian selama 12 bulan terhitung pada tanggal 01 November 2022 sampai dengan 20 Desember 2023. Dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terjadi pada saat MT. Double In mengalami kecelakaan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan SOP masih banyak ABK yang tidak menerapkan SOP dengan baik dan benar, terdapat beberapa kelemahan dalam pemahaman dan pelaksanaannya oleh Crew kapal yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja pada ABK. Temuan ini memberikan rekomendasi untuk perbaikan dalam pelatihan dan implementasi SMS guna meningkatkan keselamatan dan penerapan operasional kapal yang baik dan benar di masa depan.

Analisis Wire Crane Yang Putus Saat Proses Bongkar Muat di MT JOHN CAINE

Fajrin Danu Ega, Zainal Yahya Idris, Sunarlia Limbong — Mon, 21 Jul 2025 09:59:41 +0800

JOHN CAINE merupakan salah satu kapal jenis oil product tanker yang dioperasikan oleh perusahaan ATAMIMI GROUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan wire crane di kapal tersebut. Penelitian dilakukan di atas kapal MT. JOHN CAINE saat penulis menjalani praktik laut pada pendidikan tingkat V dan VI. Sumber data diperoleh secara langsung melalui dokumentasi dan wawancara dengan kru kapal yang terlibat langsung di lapangan, serta didukung oleh referensi pustaka yang relevan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi permasalahan dan kondisi aktual di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan wire crane di MT. JOHN CAINE belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan jadwal dan standar pedoman yang telah ditetapkan. Ketidakteraturan dalam pelaksanaan perawatan berpotensi mengganggu kelancaran kegiatan bongkar muat di kapal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap jadwal perawatan agar operasional kapal dapat berjalan dengan aman dan efisien.

Optimalisasi Bongkar Muat Untuk Menghindari Keterlambatan Waktu Keberangkatan di MV ACE WIN

Exqvel Yizreel Doallo, Welem Ada', Muhlisin — Mon, 21 Jul 2025 10:05:52 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi penerapan bongkar muat untuk menghindari keterlambatan waktu keberangkatan di MV ACE WIN. Keterlambatan bongkar muat dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan, meningkatkan biaya operasional, menurunkan kepuasan pelanggan, dan mengurangi daya saing perusahaan. Selain itu, dapat mempengaruhi jadwal keberangkatan kapal, menyebabkan penumpukan kapal di pelabuhan, dan mengganggu ketersediaan kapal untuk pekerjaan berikutnya. Penelitian ini dilakukan di MV ACE WIN sejak penulis melakukan penelitian selama 12 bulan terhitung pada tanggal 04 November 2022 sampai dengan 11 November 2023. Dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terjadi pada saat kegiatan bongkar muat di MV ACE WIN. Sumber data adalah data primer yang berasal langsung dari tempat penelitian dengan cara observasi dan wawancara langsung di Perusahaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa ketersediaan alat bongkar muat dan perawatan alat bongkar muat sangat mempengaruhi dalam kelancaran proses kegiatan bongkar muat pada MV ACE WIN. Berdasarkan temuan tersebut, optimalisasi penggunaan peralatan bongkar muat, dan perawatan alat bongkar muat diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan dan meningkatkan efisiensi keseluruhan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis tentang bagaimana mengatasi keterlambatan waktu keberangkatan kapal melalui optimalisasi proses bongkar muat di pelabuhan.

Analisis Pelaksanaan Dinas Jaga di atas Kapal Gas Arjuna

Gilbert Christianto Mongan, Moh. Aziz Rohman, Joko Purnomo — Mon, 21 Jul 2025 10:15:25 +0800

Kegiatan jaga merupakan tugas penting yang dilakukan di kapal maupun di pelabuhan untuk memastikan kondisi tetap aman dan terkendali. Pengaturan jaga baik di departemen dek maupun mesin diatur oleh ketentuan Amandemen STCW 1978 Bab VIII Tahun 1995, yang mencakup hal-hal penting yang harus dipenuhi oleh awak kapal saat bertugas, baik selama berada di pelabuhan maupun saat berlayar. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT Pertamina International Shipping. Adapun pelaksanaan observasi lapangan (On Board Training Watchkeeping) dilakukan di kapal GAS ARJUNA pada periode 30 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan sistem jaga di kapal tersebut tercatat sebesar 70%, yang menunjukkan bahwa pelaksanaannya tergolong cukup baik. Namun demikian, terdapat 30% kelemahan yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian, di mana beberapa kru yang bertugas jaga masih ditemukan lalai atau melakukan kesalahan dalam pelaksanaan tugasnya.

Analisis Meningkatnya Temperatur Minyak Lumas Pada Motor Bantu Diesel Generator di Kapal MV. RESOLUTE

nOVAN aRDIANSYAH, Winarno, Novianty Palayukan — Mon, 21 Jul 2025 10:20:32 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami penyebab utama peningkatan temperatur minyak lumas pada motor bantu diesel generator selama periode 12 bulan di kapal MV. RESOLUTE. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, serta dokumentasi tertulis, yang mencakup data minyak lumas, spesifikasi teknis diesel generator, dan catatan perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur minyak lumas disebabkan oleh tidak optimalnya proses penyerapan panas pada lube oil cooler (L.O Cooler). Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan pada pipa-pipa kapiler pendingin, yang menghambat aliran dan proses perpindahan panas secara efektif. Temuan ini menekankan pentingnya pemeliharaan rutin terhadap sistem pendingin untuk menjaga stabilitas temperatur minyak lumas dan performa mesin.

Perawatan Crane Guna Kelancaran Proses Muat Bongkar di KM. Kendhaga Nusantara 15

Aurio Valencia Dega, Zainal Yahya Idris, Rajuddin — Mon, 21 Jul 2025 10:27:40 +0800

Proses bongkar muat di kapal sering kali tertunda karena adanya kerusakan atau kegagalan pada peralatan crane bongkar muat kapal. Crane yang berfungsi dengan baik tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menjamin keselamatan saat bekerja di pelabuhan. Studi ini menganalisis berbagai metode perawatan crane termasuk perawatan rutin, perawatan berkala, dan perawatan berbasis kondisi di KM. KENDHAGA NUSANTARA 15. Dengan menggunakan analisis data, penelitian ini mengevaluasi dampak pemeliharaan yang efektif terhadap waktu siklus bongkar muat dan potensi pengurangan biaya operasional. Hasilnya menunjukkan bahwa berinvestasi pada pemeliharaan yang tepat dan terencana dapat mengurangi risiko kerusakan, meminimalkan waktu henti, dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, manajemen pemeliharaan crane yang baik penting dilakukan untuk mendukung kelancaran proses bongkar muat pelabuhan, hingga meningkatkan kinerja logistik secara keseluruhan. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, yang menggunakan angka-angka dan statistik untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang terukur. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dari tempat penelitian melalui observasi dan dokumen yang berkaitan dengan topik skripsi. Hasil penelitian dan pembahasan permasalahan dalam skripsi ini menunjukkan bahwa pemeliharaan peralatan bongkar muat crane di KM. KENDHAGA NUSANTARA 15 belum beroperasi.

Pelaksanaan Dinas Jaga Di Mv. Oriental Ruby Saat Memasuki Alur Pelayaran Sempit di Selat Sagewin

Ahmad Zainawan, Oktavera Sulistiana, Eva Susanti P — Mon, 21 Jul 2025 10:33:18 +0800

Alur pelayaran sempit adalah jalur navigasi di perairan yang memiliki batasan ruang gerak yang terbatas, baik karena keberadaan rintangan seperti pulau, karang, atau tanggul, maupun karena lebarnya yang sempit. Penulis menyadari bahwa mualim jaga memiliki peran penting dalam mengolah gerakkan kapal saat kapal berlayar memasuki alur pelayaran sempit untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan khususnya bahaya tubrukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah prosedur dinas jaga telah diterapkan saat kejadian tubrukan antara MV. Oriental Ruby dan MV. Spil Hayu di Selat Sagewin. Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui prosedur pelaksanaan dinas jaga laut ketika kapal memasuki alur pelayaran sempit untuk menghindari bahaya tubrukan. Dengan menggunakan metode analisis yang bersifat deskriptif, prosedur memasuki alur pelayaran sempit digambarkan secara jelas dan nyata karena data diperoleh dari hasil observasi langsung selama penulis melakukan penelitian. Selanjutnya dilakukan tahap analisis data mulai dari reduksi data, mendeskripsikan hasil penelitian, sampai dengan penarikan kesimpulan.

Analisis Pengaruh Angin Dan Arus Terhadap Olah Gerak MT. GAS NATUNA Saat Sandar di JETTY IBL III Pelindo Gresik

Ahmad Roohid Rifki, Bruce Rumangkang, Arlizar Djamaan — Mon, 21 Jul 2025 10:38:41 +0800

Penting bagi setiap pelayaran untuk memperhatikan angin dan arus pada saat akan sandar di pelabuhan. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan membaca buku tidal stream table yang ada di kapal, wind direction indicator, dan wind speed indicator. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mencegah bahaya yang dapat terjadi saat akan sandar di pelabuhan. Penelitian ini dilakukan di atas kapal MT. Gas Natuna, milik PT. BULL, yang merupakan salah satu perusahaan Indonesia. selama penulis melaksanakan praktek laut sejak 25 November 2022 sampai dengan 15 Desember 2023. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan cara metode survey yaitu dengan mengamati, dan mencatat secara langsung di lokasi tentang pengaruh angin dan arus terhadap olah gerak kapal yang dimana saja di layari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arah dan kecepatan angin dan arus berpengaruh terhadap olah gerak kapal pada saat akan sandar, dan proses sandar yang baik adalah ketika kapal berlawanan dengan arus perairan di daerah tersebut agar tidak mudah hanyut dan kapal mudah untuk di kendalikan.

Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Ejector Pump Fresh Water Generator di Kapal MT. Immanuel X

Sunarto, Alberto, Agustina Setyaningsih — Mon, 21 Jul 2025 10:43:59 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pompa ejector dalam sistem penghasil air tawar di kapal, serta mengidentifikasi dampak dari perawatan yang tidak optimal terhadap efisiensi sistem tersebut. Air laut diubah menjadi tekanan tinggi melalui proses vakum, di mana pompa ejector berfungsi untuk mengurangi tekanan atmosfer di ruang vakum pada sistem jet air tawar. Generator air dalam ruang vakum menyemprotkan campuran air asin dan udara guna menciptakan tekanan tinggi, yang selanjutnya digunakan untuk mengalirkan air laut ke dalam pompa bersama air buangan (brine) dan endapan garam. Praktik laut (Prala) dilakukan selama satu tahun sepuluh hari di atas kapal IMMANUEL X milik PT. Vektor Maritime. Data diperoleh melalui observasi langsung di lapangan serta studi literatur, termasuk buku manual dan dokumen teknis terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya perawatan terhadap pompa ejector dan sistem pendingin menyebabkan penurunan kinerja kompresor, kerusakan pada komponen pompa, dan efisiensi kerja pompa ejector yang rendah. Temuan ini menegaskan pentingnya pemeliharaan rutin untuk menjaga performa optimal sistem penghasil air tawar di kapal.

Analisis Pengaruh Kurangnya Ketebalan Pipa Air Laut Sanitary Terhadap Korosi di Kapal MT. BULL KANGEAN

Trie Al Vino, Rahmat Hidayat, Zulkifli Syamsuddin — Mon, 21 Jul 2025 10:49:16 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketebalan pipa terhadap laju korosi pada sistem pipa air laut sanitary di kapal, serta mengevaluasi dampak lingkungan, khususnya tingkat keasaman (pH) air laut, terhadap degradasi material pipa. Sistem perpipaan air laut merupakan komponen vital dalam menunjang kebutuhan sehari-hari awak kapal, seperti mandi, mencuci, dan sanitasi. Namun, penggunaan material logam seperti carbon steel pipe pada sistem ini sangat rentan terhadap korosi akibat paparan air laut yang bersifat asam. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung dan dokumentasi kondisi aktual pipa pada kapal dengan usia mendekati 20 tahun. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ketebalan aktual pipa menurun dari standar 3,25 mm menjadi 3,15 mm, dengan kehilangan material sebesar 0,10 mm selama periode pengamatan. Pengujian pH air laut melalui pH meter, kertas pH, dan kit uji kimia menunjukkan nilai pH berkisar antara 4,2 hingga 5,1, yang termasuk kategori asam. Temuan ini mengindikasikan bahwa tingkat keasaman yang tinggi secara signifikan mempercepat proses korosi pada pipa. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya pemilihan material pipa yang tahan terhadap korosi, pemantauan rutin terhadap ketebalan pipa, serta pengendalian lingkungan operasional sistem sanitary di kapal. Tindakan preventif seperti penggantian pipa, pemeliharaan berkala, dan penggunaan material alternatif seperti stainless steel atau monel sangat disarankan untuk menjaga keandalan sistem dan keselamatan operasional kapal.

Analisis Penerapan Safety Management Sistem Pada MV L’emeraude Saat Mengalami Kandas di Alur Mayonami

Ahmad Yani, Oktavera Sulistiana, Eva Susanti P — Mon, 21 Jul 2025 10:54:02 +0800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan Safety Management System (SMS) pada kapal MV L’EMERAUDE saat mengalami insiden kandas di Alur Mayonami. Kandasnya kapal merupakan salah satu bentuk kecelakaan maritim yang berpotensi menimbulkan dampak negatif, baik terhadap keselamatan awak kapal, kerugian materiil, maupun kerusakan lingkungan. Penelitian dilakukan terhadap MV L’EMERAUDE selama kurun waktu 12 bulan, terhitung sejak 10 Desember 2022 hingga 20 Desember 2023. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan fokus pada analisis kejadian kandas yang menimpa kapal tersebut di Alur Mayonami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Standard Operating Procedure (SOP) penanganan kapal kandas telah diterapkan, masih ditemukan kelemahan dalam pemahaman dan pelaksanaannya oleh kru kapal. Hal ini menyebabkan respon terhadap situasi darurat belum berjalan secara optimal. Temuan ini menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi perbaikan, khususnya dalam aspek pelatihan kru dan implementasi SMS yang lebih menyeluruh, guna meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan operasional kapal di masa mendatang.

Penerapan International Ship And Port Facility Security Code di MV BELIK MAS

Zulqifli Arma, Arlizar Djamaan, Endang Lestari — Mon, 21 Jul 2025 10:57:44 +0800

Keselamatan awak kapal, muatan, dan kapal merupakan komponen krusial dalam operasional transportasi laut. Untuk memastikan kapal beserta seluruh muatannya dapat tiba dengan selamat di pelabuhan tujuan, diperlukan kepatuhan penuh dari awak kapal terhadap protokol keamanan yang telah ditetapkan. Salah satu protokol internasional yang menjadi acuan adalah International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code), yaitu seperangkat pedoman dan praktik yang dirancang untuk meminimalkan risiko terhadap keamanan kapal, awak kapal, dan kargo. MV. Belik Mas, sebagai kapal berbendera Indonesia, tunduk pada penerapan ISPS Code tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan ISPS Code di atas kapal MV. Belik Mas. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi ISPS Code di MV. Belik Mas masih belum optimal. Kurangnya pemahaman dan disiplin awak kapal terhadap protokol keamanan menjadi faktor utama yang menghambat efektivitas penerapan kode tersebut. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan dan pengawasan berkelanjutan terhadap implementasi ISPS Code di kapal-kapal niaga Indonesia.

Analisis Gangguan Sistem Pelumasan Pada Diesel Generator di Kapal MV. MSC Passion III

Muh. Tegar Ansyari, Sarifuddin, Darwis — Mon, 21 Jul 2025 11:03:20 +0800

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah operasional pada Diesel Generator (DG) kapal MV. MSC Passion III, khususnya DG 4, yang mengalami penurunan tekanan oli dan peningkatan suhu setelah 25 jam beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab gangguan pada DG dan merumuskan langkah-langkah perbaikan yang dapat meningkatkan performa DG.Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus melalui pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kru kapal, observasi langsung terhadap kondisi mesin, dan studi pustaka terkait perawatan DG. Parameter yang dianalisis meliputi tekanan dan suhu oli sebelum, saat, dan setelah gangguan terjadi. Evaluasi dilakukan berdasarkan standar pabrik dan manual perawatan mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan pada sistem pelumasan DG dipengaruhi oleh kondisi sistem pelumasan yang buruk terutama kotornya filter dan plat-plat LO Cooler yang kotor serta ketidakpatuhan terhadap jadwal pemeliharaan. Disarankan agar perawatan rutin dan pemantauan terhadap sistem pelumasan dilakukan secara konsisten untuk mencegah gangguan operasional DG yang serupa di masa mendatang.