PENERAPAN SISTEM TATA KERJA (STK) DI INTEGRATED TERMINAL (IT) MAKASSAR PT. PERTAMINA PORT AND LOGISTICS

Abstract

Tumpahan minyak merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan laut yang sangat membahayakan ekosistem perairan dan aktivitas masyarakat pesisir. Integrated Terminal (IT) Makassar sebagai fasilitas operasional milik PT. Pertamina Port and Logistics memiliki risiko tinggi terhadap potensi terjadinya tumpahan minyak akibat kegiatan bongkar muat bahan bakar melalui jalur laut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum optimalnya penerapan sistem tata kerja (STK) dalam penanggulangan tumpahan minyak, khususnya dari aspek peralatan dan implementasi tata kerja penggunaan alat (TKPA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan sistem tata kerja di Integrated Terminal Makassar dalam mendukung penanggulangan tumpahan minyak, serta mengidentifikasi kendala dan upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan observasi langsung, wawancara, dan studi dokumen yang berlangsung selama 12 bulan dari Agustus 2023 hingga Agustus 2024. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara prosedural dan dari sisi personil, sistem tata kerja di IT Makassar telah sesuai dengan standar operasional penanggulangan tumpahan minyak. Namun, dari sisi peralatan masih terdapat kekurangan, seperti tidak terpenuhinya jumlah unit Rigid Inflatable Boat dan belum terpasangnya pedoman TKPA pada setiap peralatan. Selain itu, masih ditemukan kurangnya pelatihan (drill) bagi tim operasi. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya peningkatan implementasi STK secara menyeluruh dengan pemenuhan sarana-prasarana dan penguatan aspek sosialisasi serta pelatihan rutin. Perusahaan juga diharapkan menjadikan hasil evaluasi ini sebagai dasar dalam pembenahan sistem manajemen keselamatan lingkungan, sehingga dapat menjadi model bagi terminal-terminal lain dalam menghadapi potensi tumpahan minyak secara responsif dan profesional.