PERANAN DRILL DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN CREW DALAM KEADAAN DARURAT DI KAPAL AHTS. NMS BRAVERY

  • Virginia Felicia Pemba Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  • Prolin Tarigan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  • Joko Purnomo Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
Keywords: Driil, Peningkatan Keterampilan, Darurat

Abstract

VIRGINIA FELICIA PEMBA, 2018. Peranan Safety Meeting dalam Upaya Peningkatan Keterampilan Crew dalam Keadaan Darurat di Kapal AHTS. NMS. Bravery (Dibimbing oleh Prolin Tarigan dan Joko Purnomo). Safety meeting merupakan salah satu agenda perusahaan yang dilaksanakan di atas kapal dengan tujuan mengetahui dan menghindari segala kemungkinan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa, muatan, kapal, dan lingkungan sekitar. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis dalam penulisan skripsi yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal dan untuk mengetahui apa yang mengakibatkan kru kapal melakukan kesalahan pada saat pelaksanaan drill. Penelitian dilakukan di atas kapal AHTS. NMS BRAVERY milik perusahaan PT. Newport Marine Service, mulai tanggal 21 Agustus 2016 sampai 23 Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sumber data yang diperoleh dari data primer dan sekunder yang diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan cara observasi serta wawanncara dengan nahkoda dan crew kapal. Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa latihan keadaan darurat di kapal berdasarkan schedule latihan drill pada setiap bulannya dapat disimpulkan bahwa dari rata-rata hasil persentase selama setahun dari 5 latihan dril yang dilaksanakan di kapal yaitu 61,64% sedangkan persentase rata-rata dari 5 pelatihan drill yang tidak dilaksanakan selama setahun di kapal yaitu 38,3%, dari hasil ini pelaksanaan latihan drill memang lebih dominan namun hal ini tidak akan menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan sebab latihan drill sangatlah penting dilakukan di atas kapal. Persentase data terhadap pemahaman, pengetahuan dan keterampilan crew dalam melaksanakan drill di atas kapal ; Pemahaman crew yang baik 84,6%, yang kurang baik 15,3%, Pengetahuan crew yang baik 69,2%, yang kurang baik 30,70%, Keterampilam crew yang baik 69,2%, yang kurang baik 23%. Pemahaman crew terhadap latihan keselamatan lebih dominan dari pada pengetahuan serta keterampilan dari crew kapal. 

References

[1], Alvarez M. (2002). OSH Basics The Anatomy of Safety Meeting (online) Diakses pada tanggal 14 April 2016.
[2]. Badan Diklat Perhubungan. (2000). Modul 1 Basic Safety Training, Personal Survival Techniques (Teknik Penyelamatan Diri). Jakarta
[3]. Badan Diklat Perhubungan. (2001). Modul International Safety Management Code (Kode Manajemen Keselamatan Internasional). Jakarta.
[4], Badan Diklat Perhubungan.(2002). BST Modul Personal Safety and Social Responsibility.Departemen Perhubungan, Jakarta.
[5]. Corps Perwira Pelayaran Besar, BP3IP. (2000). Manajemen Keselamatan Pelayaran Internasional. Jakarta.
[6]. Nana Sudjana, Dr. (1997).Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Sinar Baru Algensindo. Bandung.
[7]. Putra E. P. (2011). ISM Code (online)http://putuekaputra.blogspot.co.id/2011/08/ism-code.html. Diakses pada tanggal 14 April 2016.
[8]. Popeye A. ISM Code 16 New.ppt (online)https://docs.google.com/presentation/d/1E2wnDAeevgije8197HjwprGvGEuCrATOv9adJ8_xew/edit#slide=i Diakses pada tanggal 14 April
2016.
[9]. Suma’mur P.K Dr.M.Sc. (1987). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta.
[10]. Sutiyar, Capt. (1994).Kamus Istilah Pelayaran dan Perkapalan. Pustaka Beta. Jakarta Selatan.
[11]. Yayasan Venus. (1988) Penyelamatan Manusia di Laut.BPLP. Ujung Pandang.
Published
2022-07-28
Section
Articles